Laman

Selamat Datang

Selamat Datang




8 Juni 2011

Innamal Hayatud dunya la'ibun walahwun

“Innamal hayattud dunya la’ibun walahwun”
Pernah denger gak ? jangan-jangan gak pernah denger sama sekali, masa sih ? okedeh kalo temen-temen gak pernah denger kata ini, bakalan saya bahas sedikit tentang makna dari kalimat tersebut.

Beberapa jum’at lalu disekolah, saat pelaksanaan shalat jum’at seorang guru yang bertindak sebagai khatib, menyampaikan sebuah petuah. Isinya beliau mengumpamakan kalo kita hidup di dunia ini seperti seorang pencari tiram mutiara. Kebayang gak ? begini ceritanya...
Seorang penyelam yang mencari tiram mutiara pada saat dia berada di atas permukaan laut, ia mempunyai niat yang bulat kalau tujuan ia menyelam adalah untuk mengumpulkan tiram mutiara sebanyak-banyaknya... si penyelampun dengan azam yang kuat menceburkan dirinya kedalam laut yang baru pertamakali diselaminya itu. Laut ini terkenal dengan keindahannya serta banyak terdapat tiram mutiaranya... namun apa yang terjadi sesampainya sang penyelam didasar laut. Sang penyelam melihat pemandangan yang sangat luar biasa yang tak pernah ia lihat seumur hidupnya. Koral, karang serta rumput-rumput laut yang berwarna-warni, ikan-ikan hias berlalu lalang dengan lucunya. Sang penyelampun merasa terhanyut dibuatnya. Setelah sekian lama ia bermain dengan ikan-ikan hias tersebut dan puas menikmati indahnya pemandangan bawah laut, ia baru tersadar setelah melihat udara didalam tabung oksigen yang dibawanya itu mulai menipis, sang peyelampun bersegera mencari tiram mutiara. Tak bisa dipungkiri, tiram yang didapatpun jumlahnya tak sebanding dengan target yang ditetapkan oleh sang juragan. Si penyelam memutuskan kembali berenang ke permukaan. Karena saking tergesa-gesanya, mengingat oksigen yang hampir habis juga, ia ceroboh tidak mengikat tali tempat menyimpan tiram mutiara dengan kencang iapun menjatuhkan beberapa tiram mutiara yang sudah didapat. Sesampainya di permukaan sang peyelam tak lantas benafas lega, ia harus siap menerima cercaaan dari majikannya karena tidak mendapatkan tiram mutira yang ditargetkan itu. Majikannya marah besar kepadanya, sipenyelam meminta maaf atas kelalaiannya itu serta dengan memelasnya sipenyelam meminta kesempatan sekali lagi, Ia akan mencoba dan berjanji akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Namun apalah dikata Sang Juragan tak mengabulkan permintaanya itu. Akhirnya karena kecerobohannya itu, sang pencari tiram mutiara kehilangan mata pencahariannya yang selama ini cukup untuk menghidupi seluruh anggota keluarganya.

Sebuah perumpamaan yang mudah kita ambil hikmahnya. kalo teman-teman mau saya ajak berfikir sedikit saja tentang perumpamaan tersebut, teman-teman pasti sudah bisa menterjemahkannya sendiri. Tapi gak salah kan kalo saya bahas sedikit.
Tujuan seorang manusia hidup didunia ini pada awalnya adalah mencari pahala(tiram mutiara) sebanyak-banyaknya sebagai bekal untuk kehidupan yang abadi nantinya. Semua manusia sebenarnya taat kepada tuhannya... namun karena ia tergoda oleh keelokan serta kenikmatan dunialah yeng menyebkan seorang manusia lalai atas tujuan awalnya. Dalam kisah diatas tabung Oksigen diumpamakan sebagai umur manusia. Sisa umur yang seharunya kita gunakan untuk hal yang sifatnya ibadah, malah kita gunakan untuk kepuasan nafsu belaka. Akhirnya pada saat usia kita sudah senja(udara oksigen dalam tabung mulai menipis) kita baru eling. Ya gak salah sebuah pepatah “Yang tuanya tobat mudanya maksiat”. Dan pada akhirnya nanti saat kita dimintai pertanggung jawaban di hadapan tuhan, kita ditanya “Hey Chandra di kemanain aja umur yang kamu punya !”. Disaat itu pula banyak manusia yang merengek meminta kesempatan sekali lagi saja untuk hidup didunia. Dia berjanji akan berbuat baik serta beramal shaleh. Namun Allah tidak akan pernah sekalipun mengabulkan permintaan tersebut. Padahal Allah sendiri sudah memberikan pedoman-pedoman hidup yang harusnya kita ikuti lewat ayat-ayat Al Qur’an. Akhirnya manusiapun mendapatkan balasan atas apa-apa yang ia perbuat selama berada di dunia.
Kalo di Negri 5 Menara mereka punya mantra ampuh yang namanya Manjada wa Jada “siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil”. Kita juga punya mantra yang sama ampuhya Innamal Hayatud dunya la’ibun walahwun “Sesungguhnya kehidupan dunia adalah permainan dan canda gurau”. Mudah-mudahan dengan kalimat yang cukup sederhana ini dapat dijadikan acuan bagi kita tentang hakikat kehidupan yang kita jalani didunia ini.